Kematian adalah perjalanan terakhir, pasca terlahir jadi bayi, dewasa, nikah dan menikmati 'dunia'. Atau bahkan ada manusia, belum terlahir lagi sudah meninggal dalam perut ibunya.
Terkait kematian, ada sebagian orang yang tak menghendaki untuk diperbincangkan, katanya," pamali. Lebih-Lebih dikatain," Kanapa ose tanya bagitu, se mau doakan orang tua mati ka?"
Namun, sebagian orang juga sering berkhotbah melalui mimbar- mimbar," Setiap makhluk yang bernyawa akan merasakan mati."
Izrail, sang malaikat maut pun tak luput dari takdir ini. Menurut riwayat, setelah sang malaikat mencabut seluruh nyawa manusia di muka bumi, ia akan mencabut nyawanya sendiri.
Ketika prosesi pencabutan nyawa terjadi. Ekspresi Izrail
pernah tertawa, pernah juga menangis, dan pernah juga terkejut dan kaget.
Obsesi
Kematian harus direncanakan, bukan ditentukan. Merencanakan kematian dengan cara mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebagai hamba Allah.
Konteks mempersiapkan, kita punya dua pikiran. Kesatu, dunia bukan tujuan utama. Kedua, dunia tempat menanam benih guna dipanen di akhirat.
Dulu sewaktu masih ngaji di kampung, ada salah seorang ustad mengatakan begini," Beli kain kafan tempo. Usahakan bila kita meninggal, kain kafan yang dikenakan adalah milik kita, bukan hutang. Jadi beli jua, simpan baik-baik di kas."
Baru-baru ini juga ada sebuah candaan, ketika sedang mengantarkan jenazah ke pemakaman. "Capat cari kapling tanah jua. Nanti mati susah kayak bagini."
Pernyataan itu dilontarkan karena lokasi pemakaman, sudah banyak kuburan. Bahkan ada yang sudah bertumpuk beberapa jenazah dalam satu kuburan.
Peristiwa-Peristiwa tersebut, terjadi pada alam sadar manusia. Sesungguhnya manusia tau kematian itu akan datang setiap saat. Tetapi, mudah melupakan. Seakan-akan kematian hanyalah kejadian biasa. Habis airmata, tahlilan hari ke-100, semua kembali normal lagi. Tidak ada lagi, evaluasi diri (muhasabah).
Tetapi kalau di tanya," Engkau mau mati dalam keadaan apa?" Semua menjawab," Husnul Khotimah.
“Ya Allah, jadikanlah sebaik-baiknya umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baiknya amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baiknya hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu.”
Masohi, 21 Juli 2021
Hari Tasyrik
Komentar
Posting Komentar