Jalan masih panjang, Alfatihah yang anda baca setiap rakaat dalam sehari," Tunjukilah jalan lurus." Jangan hanya menjadi gerakan bibir, tetapi harus jadi gerakan aksi.
Kuatkanlah komitmenmu dalam kebaikan dan cita-citamu. Percayalah, dibalik kesusahan pasti ada kemudahan. Bila anda ingin meraih impianmu, maka jalan yang akan engkau tempuh pasti sangat melelahkan, jenuh, terjal, penuh onak dan duri.
Perjalananmu masih panjang. Anda akan lihat, satu demi satu teman-temanmu yang tak kuat akan jatuh. Sedangkan, apakah dirimu akan ikut terjatuh pula?
Anakku, zamanmu itu nantinya sangat kejam, dan banyak fitnah. Teguhkanlah hati kalian, mintalah fatwa dalam hatimu, niscaya engkau akan baik-baik saja.
Tak lupa pula, setiap langkahmu, jangan kecewakan orang-orang terdekatmu. Kedua orang tua punya harapan ada padamu. Semua guru telah menulis masa depannya dalam dadamu. Maka, berbaik-baiklah dalam kehidupanmu nanti.
Anakmu, mungkin kami tak akan hidup bersamamu. Bila kami pernah jengkel dan marah padamu, bolehlah kamu ambil hati, tetapi itu bukan sandiwara. Itu memang kami lakukan, agar kamu tidak terperosok dalam jurang kesesatan. Bila kamu ingin marah kami, jengkel juga, silakan. Tetapi kami telah memaafkan kalian setiap saat sebelum matahari terbenam. Ketika esoknya, matahari terbit, kami terus memompa optimistis itu tanpa dendam apalagi dengki. Kami berharap engkau menjadi pengganti kami yang berimun, dan beriman.
Anakku, sekali lagi ingatlah pesan ini. Jangan engkau abai terhadap segala nasehat yang diberikan. Sebab, orang yang mendengarkan nasehat, akan menjadi manusia bijak.
Engkau masih polos, Nak. Sedangkan duniamu saat ini, dan esok bisa menjadi sumber malapetaka bagimu. Jaga dirimu, segala jalan adalah titian takdirmu. Jangan lupa berdoa. Sebab doa itu kekuatan orang-orang yakin. Ikatlah Din (agama) bagaikan engkau mengikat tali kuda. Erat tak lepas. Luruskanlah niatmu bahwa selama engkau melakukan apapun, atau berprofesi nanti sebagai ASN, TNI/Polri, Wiraswasta, Manajer, Profesor, atau Pengusaha, utamakanlah Dia (Allah). InsyaAllah, engkau akan mendapatkan kemudahan dan keberkahan tak terhingga.
Terpenting, ciptakanlah pikiran positif kepadaNya, agar engkau akan mudah menjalani setiap takdirNya. Semoga Allah menjaga anda, serta memudahkan cita-cita anda. Fii amanillah anakku.
Anda kami lepas bukan untuk terlepas, melainkan agar engkau kelak menjadi sumber energi utama bagi kemakmuran umat, bangsa, dan negara.
Negara ini terlalu luas. Tidak bisa dipikul oleh kami yang sudah tua. Tulang-tulang kami sudah retak, dan keropos. Napas kami sudah sesak di tenggorokan. Sedikit lagi abu kami terkubur selamanya.
Negara ini layak dipikul oleh darah segar, penuh api. Ya itulah anda, anakku.
Coba raba dadamu," Apakah anda siap menjadi generasi pelopor masa depan bangsa?" Jawablah," Siap, siap, siap."
Dari Gurumu di Masa Darurat
Masohi, 12 Juni 2021
Sumber Foto: Humas Matsenada
❤❤
BalasHapusSmg mereka mnjadi generasi penerus Bangsa yg membanggakn
BalasHapus