soal 2

Kekuasaan

Kekuasaan bagai maeng enggo gila,
Banyak gila karena ludah jadi nanah,
Otak pun jadi tua sebelum menguning,
Gantung diri berlanjut di ruas-ruas tembok jalan tol.

Kekuasaan sekarang mengekang leher,
Lambung tiba-tiba membuncit,
Dikira sebab ucapan dukun,
Padahal, hasil curian pasal-pasal dalam naskah regulasi

Kekuasaan telah berselir,
Emas dan biji timah jadi maharnya,
Kekuasaan melupakan anak bini,
Melupakan hari esok, membanggakan hari kemarin.

Kekuasan telah menjadi pasar ikan,
Bau amis di segala ruang-ruang ber-AC,
Pelakor berdasi hanya bisa menghitung 1+1,
Sementara, harta bumi dan laut hilang dari kalkulator.

Kekuasaan berlaku tipu-tipu,
Rakyat dibeli dengan kebebasan oplosan,
Hutan-hutan dibakar sayang,
Sayang kekuasaan sudah menjadi kuburan.

Kekuasaan sudah menjadi api,
Membakar rumah-rumah di kampung,
Perkotaan tambah papa oleh polusi iklan kampanye. Sesak.
Dusun-dusun merdeka tanpa tanaman hijau di pagarnya. Sebab, bukitnya telah diambil orang berkuasa.

Kekuasaan o kekuasaan o kuasa
Kuasaan o asaan o anak
Kembalikan o menjadi O.

Ambon, 29 Maret 2018

Komentar