soal 2

Pecinta Di Jalan Juang

Kita tentunya memiliki cinta
Apapun jenisnya.
Tapi kadang cinta yang kita tanam melukai sang Maha Cinta
Lalu adakah cinta yang mesti diungkapkan?
Agar cinta itu memiliki wadah tempatnya berlabuh
Agar cinta tak mesti dilenyapkan oleh api lilin
Sebab cinta mesti dikawinkan dengan kejujuran
Dengan apa kita mencintai?
Siapa yang kita cintai?
Karena cinta adalah debur-debur dalam kebisuaan
Bisa melumpuhkan jiwa yang sedang merana
Bisa melukai diri yang sedang terluka
Lalu sampai disini, cinta yang penuh keabstrakan perlahan pergi tak memahami
Padahal, kita punya cinta
Yang tak sesederhana dimaknai
Cinta kita bukan cinta manusia
Cinta kita, cinta hamba
Sudah seberapa jauh kita memanfaatkan cinta kita?
Sudah sekian berapa  cinta yang telah kita dapatkan untuk kebaikan kita?
Cinta itu bunga-bunga, indah taman karena bunga
Jangan-jangan cinta kita seperti cuaca
Tak pandai diramalkan
Penuh gempa. Ada badai
Berapa lamakah kita berdoa kepadaNya agar cinta kita itu utuh?
Utuh dalam kesempurnaan bukan kesempatan
Ataupun sekedar bermain-main cinta.
Asal indah dipandang, hati luluh
Dan semua berakhir tanpa ridho papa mama
Begitu?
Tidak.
Kita punya cinta hamba
Semakin kau dekati, Dia akan berlari mengejarmu
Dan kan kau dapatkan apa yang kau mau
Kado, yang kau buka bertuliskan: "wahai kekasihku, aku menjumpaimu tadi malam dalam istikharaku. Dan pagi ini kau telah datang tanpa bayangan. Mengetuk Bismillah kepada orang tuaku. Dan pergi membawaku dengan Barakah."
Amin.

....
Ambon (1 Muharam 1439 H) by Nasir

Komentar