1.
Dasar Pemikiran
Al-Ghazali
rahimahullah dalam bukunya yang berjudul Ihya ‘Ulumuddin telah menyebutkan:
“Perlu diketahui bahwa jalan untuk melatih anak-anak termasuk urusan yang
paling penting dan harus mendapat prioritas yang lebih dari yang lainnya. Anak
merupakan amanat di tangan kedua orang tuanya, dan kalbunya yang masih bersih
merupakan permata yang sangat berharga. Jika ia dibiasakan untuk melakukan
kebaikan, niscaya dia akan tumbuh menjadi baik dan menjadi orang yang bahagia
di dunia dan akhirat. Sebaliknya, jika dibiasakan dengan keburukan serta
ditelantarkan seperti hewan ternak, niscaya dia akan menjadi orang yang celaka
dan binasa”. Keadaan fitrahnya akan senantiasa siap untuk menerima yang baik
atau yang buruk dari orang tua atau murabbi (pendidik)nya. Janganlah kamu
merenggut masa kanak-kanak, anak-anakmu sebelum waktunya karena kelak akan kamu
jumpai anak-anakmu yang tumbuh dewasa namun kekanak-kanakan”. Olehnya itu, demi meningkatkan pendidikan dan membantu
mencerdaskan generasi sesuai amanah UUD 1945 "...mencerdaskan kehidupan
bangsa…" maka diharapkan amanah tersebut dapat terealisasikan sesuai
harapan anak bangsa.
Selanjutnya UU No.
20/2002, Bab II, Pasal 3, tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas)
disebutkan bahwa: “ Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu , cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehingga pendidikanlah yang
sesungguhnya paling besar memberikan kontribusi terhadap kekacauan ini
(Degeng,1999)
2.
Tujuan Rumah
Singgah
·
Terselenggaranya Program secara
sistematis dan memberikan manfaat sesuai dengan perencanaan
·
Terciptanya pemahaman dan Terciptanya
pemahaman publik akan pentingnya gerakan ayo belajar dan membaca
·
Tertanamnya pada diri manusia
tentang pentingnya belajar dan prestasi
·
Terbentuknya manusia-manusia baru
yang kelak akan menjadi generasi baru dari bumi Maluku sesuai harapan
yang telah dikemukakan dalam dasar pemikiran
3. Visi
Menjadi sebuah wadah yang memberikan pencerahan melalui karya dan
prestasi dan membangun manusia baru yang beraklak mulia untuk Indonesia.
4. Misi
·
Membentuk Manusia Sebagai Mahluk
Karya dan Prestasi
·
Meningkatkan mutu dan
produktivitas karya peserta didik sebagai sumbangsih berarti bagi masyarakat
·
Meningkatkan budaya membaca
5.
Instruktur
dan peserta didik
a. Instruktur:
Mahasiswa ataupun tenaga pendidik yang
bersedia menjadi abdi dan bersedia tidak DIGAJI.
Karena hal ini bersifat social worker
b. Peserta
didik: anak2 usia 6-17 tahun (yg ekonomi lemah atau putus sekolah) dan orang
tua yang buta huruf
6. Nama rumah singgah: MATAHARI
TIMUR
7. Tempat pengusulan rumah singgah: DESA NANIA
ATAS, KEC. BAGUALA, KOTA AMBON
8. ANSWOT
a. Peluang
·
Sudah ada sekertariat permanen
walaupun milik masjid dan remas setempat
·
Ketua RW dan Remas telah
mengapresiasi
b. Tantangan:
·
Tempatnya berada di daerah
pegunungan sehingga alat transportasi hanya bias menggunakan Honda, mobil
jarang
·
Berada di daerah orang-orang
awam.
c. Keunggulan
·
Kita mempunyai tenaga pendidik yg
professional dibidangnya dan siap diterjunkan
·
Kita mempunyai jaringan utk
memperlebar sayap rumah singgah melulai ide2 atau instansi yang berwenang
(dinsos, dinas pend dan olahraga dll)
d. Kelemahan
·
Kita terkendala sarana dan
prasarana karena hanya punya sekertariat
saja
·
Kita terkendala alat transportasi
(tkd punya Honda milik pribadi ataupun mobil)
·
Kita terkendala biaya atau dana
untuk proses kegiatan tersebut
9.
PROGRAM
RUMAH SINGGAH
A. Proses
Kegiatan Belajar Mengajar
Berdasarkan hasil diskusi ternyata ada
beberapa anak yang berusia 6-17 tahun yang tidak dapat mencicipi bangku
sekolah. Juga berdasarkan hasil observasi di sekiran kota ambon, ada juga anak2
yang menjadi pengemis. Maka walaupun sudah ada panti asuhan, kiranya kami ingin
membuat rumah singgah dimana bisa menjadi tempat bernaung untuk bahkan menimba
ilmu, karena akan ada proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Kurikulum Belajar
Gembira bahkan akan diajar Berwirausaha sehingga bisa melanjutkan sekolah atau
bersekolah. Proses ini berlangsung selama 1 tahun ajaran dan akan dievaluasi
pertriwuan utk melihat apakah target sudah dicapai atau belum. Proses ini
memakai kurikulum yang disesuikan dengan kurikulum pendidikan sekarang dan akan
dipadukan juga dengan kondisi peserta didik. Minimal dalam seminggu ada 7 kali
tatap muka. Masing2 tatap muka akan disesuikan dengan jam tenaga pendidik dan
peserta didik. Kegiatan ini dibagi atas dua:
a.
Kegiatan
Belajar Mata Pelajaran Umum; membentuk intelegensia
Mata pelajaran yang diaajarkan dalam hal ini
lebih difokuskan pada bidang MIPA, BAHASA (Inggris, Jerman, Arab) atau nanti
disesuikan dengan kebutuhan peserta didik.
b.
Kegiatan
Belajar Agama Islam; membentuk akhlak muslim
Kegiatan ini difokuskan pada sisi religiusitas peserta didik.
Misalnya dengan cara memberikan pengajian (TAJWID, MAKHRAJ HURUF, CERAMAH, DLL)
B.
Bea Siswa Untuk anak jalanan dan mahasiswa
kurang mampu serta berprestasi. Khusus hal ini adalah jangka panjang
C. Gerakan Cinta
Baca: mengadakan perpustakan/ taman baca, hal ini bias kita kerjasama dengan
perpustakaan keliling maluku
Demikian
yang dapat saya sampaikan. Tentunya konsep ini belumlah baik, Mohon direvisi
dan ditambahkan konsep di atas, sebagai harapan kita bersama untuk mewujudkan
rasa keadilan social kepada masyarakat. Satu ide konstruktif anda= sejuta
restorasi bangsa. Semoga Allah memberkahi aktivitas anda.
Catatan: revisi dan tambahan dapat ditulis di bawah konsep di atas
By. M. Nasir
Pariusamahu
Komentar
Posting Komentar